Sabtu, 19 Februari 2011

Lukisan Adi Masdi'un

KEROKAN


Kerokan bagi yang tidak terbiasa dapat terkesan sedikit sadistik. Sekeping uang logam yang ditorehkan ke permukaan kulit punggung atau leher, dengan format satu arah yang berulang-ulang sehingga menghasilkan loreng-loreng merah, secara literal memang terlihat tidak wajar. Ini seakan tindakan penyiksaan atau dilakukan hanya oleh orang yang menggemari rasa sakit, sebentuk masokhisme.


Benar, kerokan itu cukup luar biasa. Ia memang metode penyiksaan yang pantas dilalui demi mendapatkan tubuh yang lebih nyaman. Kutipan umum ‘no gain without pain’  itu betul-betul diterjemahkan secara literal lewat sebentuk rasa sakit yang perih. Jadi, ini bukan sekedar menelan pil sepahit empedu agar menjadi sembuh. Filsafatnya justru, karena sakit, anda perlu disakiti, agar sehat. Ternyata, menurut Dr. Koosnadi Saputra, seorang akupunturis klinik, “prinsip kerokan adalah upaya meningkatkan temperatur dan energi pada daerah yang dikerok”.  Efek kerokan, seperti kata Dr. Handrawan Nadesul, adalah “mengembangnya pembuluh darah kulit yang semula menguncup akibat terpapar dingin atau kurang gerak, sehingga darah kembali mengalir deras.”

Dengan kata lain, kerokan bukan untuk mengeluarkan angin, namun untuk memanaskan urat saraf dan saluran darahnya. Karena angin yang membebalkan tubuh,  rangsangan panas bertindak menetralkan efek angin tersebut.
Faktanya, kerokan memang merupakan metode alternatif yang murah dan praktis dalam menangkal serangan angin tubuh. Bagi orang yang sudah terbiasa, rasa perih karena dikerok seperti telah menjadi inheren sebagai resiko wajar (calculated risk) yang telah diterimakan ke otak, sehingga tidak lagi menjadi faktor. Itulah sebabnya ketika tubuh terasa tidak nyaman karena angin, banyak orang yang segera merogoh koin minta dikerok. Pesan positif yang perlu, barangkali,hindarkanlah tindakan sharing koin kerokan guna menangkal kemungkinan penularan penyakit, misalnya hepatitis, yang menembus masuk dari kulit yang memar menipis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar